Tafsir Ringkas Surah Al-Kahf 18:29
Allah SWT memerintahkan Rasulullah SAW menyampaikan secara terbuka dan jelas bahawa kebenaran berasal dari Allah SWT, sehingga tidak ada lagi tersisa kecuali peringatan dan ancaman yang keras atas kekufuran mereka.
Allah berfirman, ( …وَقُلِ الْحَقُّ مِنْ رَبِّكُمْ) wahai Muhammad, katakan kepada orang-orang, “Apa saja yang kusampaikan kepada kalian yang berasal dari Tuhanmu yaitu kebenaran yang tiada keraguan dan kebimbangan di dalamnya. Kebenaran tersebut adalah aturan terbaik bagi kehidupan manusia. Siapa saja boleh beriman dengannya dan boleh menolaknya karena saya tdak memerlukan kalian. Siapa yang berbuat kebajikan, maka kebajikan itu sesungguhnya untuk dirinya sendiri. Sebaliknya, siapa yang melakukan dosa, maka dia pasti akan mendapat balasannya. Allah kemudian pasti akan menghisab segala perbuatan kalian.” Di dalam ayat juga terkandung ancaman yang sangat mengerikan.
Selanjutnya, Allah SWT menyebutkan beraneka ancaman bagi kaum kafir dan janji-Nya bagi orang yang beramal saleh. Allah berfirman mengenai ancaman itu ( ۚإِنَّآ أَعْتَدْنَا لِلظَّـٰلِمِينَ نَارًا أَحَاطَ بِهِمْ سُرَادِقُهَا ۚ) sesungguhnya, Kami telah menyediakan, membuat dan mempersiapkan neraka Jahannam bagi orang yang kafir kepada Allah dan Rasul-Nya serta kitab suci-Nya, yaitu neraka yang jilatan apinya mengepung dan menyelimuti mereka dari setiap sisi hingga tidak ada tempat yang tersisa di dalamnya.
Sebuah hadits diriwayatkan dari Abu Sa’id al-Khudri dari Rasulullah saw, beliau bersabda,
لِسُرَادِقِ النَّارِ أَرْبَعَةُ جُدُرٍ كِشَفُ كُلِّ جِدَارٍ مَسَافَةُ أَرْبَعِينَ سَنَةً
Maksudnya: “Ruangan-ruangan neraka itu terdiri atas empat dinding tebal. Setiap dinding memiliki ke- tebalan setara dengan perjalanan selama 40 tahun.”
(HR Ahmad dan Tirmidzi)
Kata (الِسُرَادِقِ) merupakan bentuk tunggal dari (السرادقات), sesuatu yang terpasang di atas ruang tengah rumah atau dinding.
(وَإِنْ يَسْتَغِيثُوا يُغَاثُوا بماء كَالْمُهْل يَشْوِي الْوُجُوهَ) jika orang kafir lagi zalim tersebut meminta pertolongan, bantuan, dan minuman saat di neraka untuk menghilangkan dahaga akibat panasnya api neraka, maka mereka akan diberi air mendidih seperti endapan minyak panas, atau seperti darah dan nanah, yang membuat kulit dan muka mereka terbakar akibat panas yang mendidih. Saat orang-orang kafir tersebut ingin meminum dan mendekatkannya ke wajah mereka, seketika itu wajah mereka terpanggang hingga kulit mereka terlepas dari wajahnya.
Hal ini dijelaskan dalam hadits yang diriwayatkan dari Abu Said al-Khudri dari Nabi SAW, beliau bersabda,
الْمُهْلُ كَعَكَرِ الزَّيْتِ فَإِذَا قُرِّبَ إِلى وَجْهِهِ سَقَطَتْ فَرْوَةُ وَجْهِهِ فِيهِ
“Besi yang mendidih (di neraka) itu seperti endapan minyak panas. Jika didekatkan ke wajah, niscaya terkelupaslah kulitnya karena panasnya.”
(HR Ahmad dan Tirmidzi)
( بِئْسَ ٱلشَّرَابُ وَسَآءَتْ مُرْتَفَقًا) Seburuk-buruk minuman adalah minuman mereka itu. Betapa buruknya minuman itu karena tidak dapat menghilangkan haus dahaga dan panas suasana, tapi sebaliknya menambah haus dan panas. Seburuk-buruk tempat kembali ialah neraka Jahannam. Maksudnya ia adalah seburuk-buruk tempat tinggal, tempat berkumpul, dan tempat untuk bertemu, seperti firman Allah:
Maksudnya: “Sungguh Jahannam itu seburuk-buruk tempat menetap dan kediaman.”
(Al-Furqaan 25: 66)
Rujukan: Tafsir Al-Munir, Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili Jilid 8
Leave a comment