Peringatan Al-Quran

Tafsir Ringkas Surah Al-Hijr 15: Ayat 45-48

Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa yang takut kepada azab Allah SWT dan memelihara diri dari perbuatan-perbuatan maksiat dan derhaka kepada-Nya, mentaati perintah-perintah-Nya dan menjauhi larangan-larangan-Nya, mereka pun tidak terpengaruh oleh bisikan dan pujuk rayu iblis untuk menguasai mereka.

Mereka berada dalam taman-taman syurga yang memiliki buah-buahan yang tetap dan tidak pernah berkurang, serta naungan yang teduh. Di sekeliling mereka memancar sumber-sumber mata air sungai yang berjumlah empat macam, iaitu sungai air, sungai susu, sungai arak yang tidak memabukkan dan sungai madu yang bersih khusus bagi mereka atau milik umum tanpa saling berebutan. 

Hal ini sebagaimana firman Allah SWT:

Maksud: “Perumpamaan taman syurga yang dijanjikan kepada orang-orang yang bertakwa; di sana ada sungai-sungai yang airnya tidak payau, dan sungai-sungai air susu yang tidak berubah rasanya, dan sungai-sungai khamar (anggur yang tidak memabukkan) yang lazat rasanya bagi peminumnya, dan sungai-sungai madu yang murni. Di dalamnya mereka memperoleh segala macam buah-buahan, dan ampunan dari Tuhan mereka. Samakah mereka dengan orang yang kekal dalam neraka, dan diberi minuman dengan air yang mendidih, sehingga ususnya terpotong-potong?”

(Muhammad 47:15)

Dikatakan kepada mereka, “Masuklah kamu sekalian ke dalamnya dengan selamat dari segala bentuk musibah, bencana, dan malapetaka, mendapatkan ucapan salam, dan keamanan dari setiap bentuk rasa takut, kekhuatiran, kegelisahan, dan kepanikan. Kalian tidak perlu risau dikeluarkan, terputus dan fana (tidak kekal).”

Allah SWT melenyapkan setiap perasaan dengki, permusuhan, kemarahan, dan hasad yang ada di dalam hati mereka ketika di dunia. Mereka penuh dengan semangat persaudaraan, saling mencintai dan menyayangi dengan penuh ketulusan dan kesetiaan, duduk di atas singgahsana-singgahsana dalam keadaan saling berhadapan dan bertatap muka, tidak saling membelakangi. Mereka benar-benar berada dalam kemuliaan dan kehormatan.

Maksudnya, Allah SWT membersihkan hati mereka dari segala bentuk kekeruhan dunia. Tidak ada saling hasad, saling benci, saling bermusuhan, saling berselisih, ghibah, namimah, dan pertengkaran. Semuanya diganti dengan semangat saling menyayangi, mencintai, dan mengasihi dengan penuh ketulusan. Semua keinginan material telah hilang dengan adanya kematian di dunia.

Dalam Sahih Bukhari diriwayatkan dari Abu Sa’id al-Khudri r.a., Rasulullah SAW bersabda,

Maksud: “Orang-orang Mukmin selamat dari neraka, lalu mereka ditahan dan diberhentikan di atas sebuah jambatan antara syurga dan neraka. Lalu di sana dilakukan qishash (menghukum dengan tindakan yang sama seperti yang dilakukan terhadap korban) atas berbagai tindakan kezaliman dan pelanggaran yang pernah terjadi di antara sesama mereka ketika di dunia, hingga ketika mereka semua telah dibersihkan, mereka pun diizinkan untuk masuk syurga.”

Ibnu Jarir dan Ibnu Mundzir meriwayatkan dari Abu Habibah budak Thalhah, ia (Abu Habibah) berkata, ‘Imran Ibnu Thalhah masuk menemui Ali bin Abi Thalib r.a., selepas tragedi Perang Jamal. Ali pun me- nyambutnya dan berkata, “Aku sungguh berharap semoga Allah SWT menjadikan aku dan bapamu termasuk orang-orang yang difirmankan Allah SWT dalam ayat 47 Surah Al-Hijr. Lalu ada dua orang lelaki yang duduk di satu sudut berkata, Allah SWT terlalu adil untuk itu. Anda membunuh mereka kelmarin, dan kalian menjadi bersaudara?!” Lalu Ali Ibnu Abi Thalib r.a. pun berkata, “Berdirilah kamu berdua dan pergilah kalian sejauh-jauhnya. Memang, siapakah mereka yang dimaksudkan dalam ayat tersebut jika bukan aku dan Thalhah?”

Di dalam taman-taman syurgawi itu, mereka tidak merasakan penat, payah, dan segala bentuk hal yang tidak menyenangkan. Mereka tidak perlu lagi berusaha dan bekerja. Sebab, segala apa yang mereka suka sudah ada di depan mereka tanpa perlu bersusah payah. 

Dalam Sahih Bukhari dan Muslim diriwayatkan,

Maksud: “Sesungguhnya Allah SWT memerintahkanku untuk menyampaikan berita gembira kepada Khadijah, dirinya dijanjikan sebuah istana yang terbuat dari mutiara dalam syurga, yang tiada gaduh dan tidak pula kepayahan di dalamnya.”

Sedang mereka tinggal menetap di dalamnya selama-lamanya, tidak akan pernah dikeluarkan dan dialihkan darinya. Dijelaskan dalam sebuah hadis yang kuat,

Maksud: “Dikatakan, ‘Wahai para penghuni syurga, sesungguhnya bagi kalian keadaan sihat, selamanya kalian tidak akan sakit. Sesungguhnya bagi kalian kehidupan, selamanya kalian tidak akan pernah mati. Sesungguhnya bagi kalian keadaan muda, selamanya kalian tidak akan mengalami keadaan tua. Dan sesungguhnya bagi kalian keadaan kekal, sekali-kali kalian tidak akan pernah meninggalkannya.”

Allah SWT berfirman, “Mereka kekal di dalamnya, mereka tidak ingin pindah dari sana.” (Al-Kahf 18:108)

Kesimpulannya, elemen dan komponen-komponen nikmat syurgawi, pahala, dan manfaatnya ada tiga. 

  • Pertama, sentiasa diiringi dengan kesejahteraan, keselamatan, ketenteraman dan penghormatan.
  • Kedua,terbebas dari segala bentuk mudharat dan kekeruhan rohani seperti dengki dan hasad, dan kekeruhan jasmani seperti keletihan, kepenatan, dan kepayahan,
  • Ketiga, kekal dan abadi.

Sumber: Tafsir Al-Munir, Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili Jilid 7

Leave a comment

Blog at WordPress.com.

Up ↑