Renungi sikap-sikap manusia yang dinyatakan dalam Al-Quran. Jadikan semua ini sebagai rujukan dan panduan agar kita tidak menjadi hamba-Nya yang lalai dan rugi di akhirat nanti.
1. Manusia Itu Bersifat Lemah
يُرِيدُ ٱللَّهُ أَن يُخَفِّفَ عَنكُمْ ۚ وَخُلِقَ ٱلْإِنسَـٰنُ ضَعِيفًۭا(٢٨)
Maksudnya: “Allah (sentiasa) hendak meringankan (beban hukumnya) daripada kamu, kerana manusia itu dijadikan berkeadaan lemah.”
(Surah An-Nisa 4:28)
2. Manusia Itu Mudah Terpedaya
يَـٰٓأَيُّهَا ٱلْإِنسَـٰنُ مَا غَرَّكَ بِرَبِّكَ ٱلْكَرِيمِ (٦)
Maksudnya: “Wahai manusia! Apakah yang memperdayakanmu – (berlaku derhaka) kepada Tuhanmu yang Maha Pemurah? ”
(Surah Al-Infithar 82:6)
3. Manusia Suka Bermegah Dan Lalai
أَلْهَىٰكُمُ ٱلتَّكَاثُرُ(١)
Maksudnya: “Bermegah-megahan telah melalaikan kamu”
(Surah At-Takathur 102:1)
4. Manusia Itu Kurang Sabar
وَلَنَبْلُوَنَّكُم بِشَىْءٍۢ مِّنَ ٱلْخَوْفِ وَٱلْجُوعِ وَنَقْصٍۢ مِّنَ ٱلْأَمْوَٰلِ وَٱلْأَنفُسِ وَٱلثَّمَرَٰتِ ۗ وَبَشِّرِ ٱلصَّـٰبِرِينَ(١٥٥)
Maksudnya: “Demi sesungguhnya! Kami akan menguji kamu dengan sedikit perasaan takut (kepada musuh) dan (dengan merasai) kelaparan, dan (dengan berlakunya) kekurangan dari harta benda dan jiwa serta hasil tanaman. Dan berilah khabar gembira kepada orang-orang yang sabar”
(Surah Al-Baqarah 2:155)
5. Manusia Khuatir Dan Bersedih Hati
مَنْ ءَامَنَ بِٱللَّهِ وَٱلْيَوْمِ ٱلْـَٔاخِرِ وَعَمِلَ صَـٰلِحًۭا فَلَهُمْ أَجْرُهُمْ عِندَ رَبِّهِمْ وَلَا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُونَ
Maksudnya: “sesiapa di antara mereka itu beriman kepada Allah dan (beriman kepada) hari akhirat serta beramal soleh, maka bagi mereka pahala balasannya di sisi Tuhan mereka, dan tidak ada kebimbangan (dari berlakunya kejadian yang tidak baik) kepada mereka, dan mereka pula tidak akan berdukacita.” (Surah Al Baqarah 2:62)
6. Manusia Itu Selalu Tergesa-Gesa
وَيَدْعُ ٱلْإِنسَـٰنُ بِٱلشَّرِّ دُعَآءَهُۥ بِٱلْخَيْرِ ۖ وَكَانَ ٱلْإِنسَـٰنُ عَجُولًۭا(١١)
Maksudnya: “Dan manusia berdoa dengan (memohon supaya ia ditimpa) kejahatan sebagaimana ia berdoa dengan memohon kebaikan, dan sememangnya manusia itu (bertabiat) terburu-buru.”
(Surah Al-Isra’ 17:11)
7. Manusia Itu Suka Membantah
خَلَقَ ٱلْإِنسَـٰنَ مِن نُّطْفَةٍۢ فَإِذَا هُوَ خَصِيمٌۭ مُّبِينٌۭ(٤)
Maksudnya: “Dia telah menciptakan manusia dari mani, tiba-tiba ia menjadi pembantah yang nyata.” (Surah An-Nahl 16:4)
8. Manusia Itu Suka Melampau-Lampau
وَإِذَا مَسَّ ٱلْإِنسَـٰنَ ٱلضُّرُّ دَعَانَا لِجَنۢبِهِۦٓ أَوْ قَاعِدًا أَوْ قَآئِمًۭا فَلَمَّا كَشَفْنَا عَنْهُ ضُرَّهُۥ مَرَّ كَأَن لَّمْ يَدْعُنَآ إِلَىٰ ضُرٍّۢ مَّسَّهُۥ ۚ كَذَٰلِكَ زُيِّنَ لِلْمُسْرِفِينَ مَا كَانُوا۟ يَعْمَلُونَ (١٢)
Maksudnya: “Dan apabila seseorang manusia ditimpa kesusahan, merayulah ia ditimpa Kami (dalam segala keadaan), sama ada ia sedang berbaring atau duduk ataupun berdiri; dan manakala Kami hapuskan kesusahan itu daripadanya, ia terus membawa cara lamanya seolah-olah dia tidak pernah merayu kepada Kami memohon hapuskan sebarang kesusahan yang menimpanya (sebagaimana ia memandang eloknya bawaan itu) demikianlah diperelokkan pada pandangan orang-orang yang melampau apa yang mereka lakukan.”
(Surah Yunus 10:12)
9. Manusia Suka Lupa
وَإِذَا مَسَّ ٱلْإِنسَـٰنَ ضُرٌّۭ دَعَا رَبَّهُۥ مُنِيبًا إِلَيْهِ ثُمَّ إِذَا خَوَّلَهُۥ نِعْمَةًۭ مِّنْهُ نَسِىَ مَا كَانَ يَدْعُوٓا۟ إِلَيْهِ مِن قَبْلُ
Maksudnya: “Dan apabila manusia disentuh oleh sesuatu bahaya, ia segera berdoa kepada Tuhannya dengan keadaan rujuk kembali bertaubat kepadaNya; kemudian apabila Allah memberikannya sesuatu nikmat (sebagai kurnia) daripadaNya, lupalah ia akan segala bahaya yang menyebabkannya merayu kepada Allah sebelum itu…”
(Surah Az-Zumar 39:8)
10. Manusia Itu Suka Berkeluh-Kesah
إِذَا مَسَّهُ ٱلشَّرُّ جَزُوعًۭا(٢٠)
Maksudnya: “Apabila ia ditimpa kesusahan ia berkeluh kesah”
(Surah Al Ma’arij 70:20)
11. Manusia Itu Bersifat Kedekut
قُل لَّوْ أَنتُمْ تَمْلِكُونَ خَزَآئِنَ رَحْمَةِ رَبِّىٓ إِذًۭا لَّأَمْسَكْتُمْ خَشْيَةَ ٱلْإِنفَاقِ ۚ وَكَانَ ٱلْإِنسَـٰنُ قَتُورًۭا(١٠٠)
Maksudnya: “Katakanlah (wahai Muhammad): “jika kamu memiliki perbendaharaan rahmat Tuhanku pada ketika itu tentulah kamu akan berlaku bakhil kedekut kerana takut kehabisan; dan sememangnya manusia itu bertabiat bakhil kedekut”
(Surah Al-Isra’ 17: 100)
12. Manusia Tidak Mengenang Budi lagi Kufur
وَجَعَلُوا۟ لَهُۥ مِنْ عِبَادِهِۦ جُزْءًا ۚ إِنَّ ٱلْإِنسَـٰنَ لَكَفُورٌۭ مُّبِينٌ (١٥)
Maksudnya: “Dan mereka (yang musyrik mempersekutukan Allah dengan) menjadikan sebahagian dari hamba-hamba Allah sebagai anak bagiNya. Sesungguhnya manusia (yang demikian sesatnya) sangat tidak mengenang budi, lagi nyata kufurnya.”
(Surah Az-Zukhruf 43:15)
إِنَّ ٱلْإِنسَـٰنَ لِرَبِّهِۦ لَكَنُودٌۭ(٦)
Maksudnya: “Sesungguhnya manusia sangat tidak bersyukur akan nikmat Tuhannya.”
(Surah Al-‘Aadiyaat 100:6)
13. Manusia Itu Suka Berputus Asa & Putus Harapan
لَّا يَسْـَٔمُ ٱلْإِنسَـٰنُ مِن دُعَآءِ ٱلْخَيْرِ وَإِن مَّسَّهُ ٱلشَّرُّ فَيَـُٔوسٌۭ قَنُوطٌۭ (٤٩)
Maksudnya: “Manusia tidak jemu-jemu memohon kebaikan. Dan kalau ia ditimpa kesusahan maka menjadilah ia seorang yang sangat berputus asa, lagi sangat nyata kesan putus harapnya (dari rahmat pertolongan Allah).”
(Surah Al-Fussilat 41:49)
وَإِذَآ أَنْعَمْنَا عَلَى ٱلْإِنسَـٰنِ أَعْرَضَ وَنَـَٔا بِجَانِبِهِۦ ۖ وَإِذَا مَسَّهُ ٱلشَّرُّ كَانَ يَـُٔوسًۭا(٨٣)
Maksudnya: “Dan apabila Kami berikan kesenangan kepada manusia niscaya berpalinglah dia dan membelakang dengan sikap yang sombong; dan apabila dia ditimpa kesusahan niscaya dia berputus asa”
(Surah Al-Isra’ 17:83)
14. Manusia Itu Suka Berperasangka
وَمَا يَتَّبِعُ أَكْثَرُهُمْ إِلَّا ظَنًّا ۚ إِنَّ ٱلظَّنَّ لَا يُغْنِى مِنَ ٱلْحَقِّ شَيْـًٔا ۚ إِنَّ ٱللَّهَ عَلِيمٌۢ بِمَا يَفْعَلُونَ (٣٦)
Maksudnya: “Dan kebanyakan mereka, tidak menurut melainkan sesuatu sangkaan sahaja, (padahal) sesungguhnya sangkaan itu tidak dapat memenuhi kehendak menentukan sesuatu dari kebenaran (iktiqad). Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui akan apa yang mereka lakukan.”
(Surah Yunus 10:36)
15. Manusia Itu Suka Berangan-Angan
وَلَـٰكِنَّكُمْ فَتَنتُمْ أَنفُسَكُمْ وَتَرَبَّصْتُمْ وَٱرْتَبْتُمْ وَغَرَّتْكُمُ ٱلْأَمَانِىُّ حَتَّىٰ جَآءَ أَمْرُ ٱللَّهِ وَغَرَّكُم بِٱللَّهِ ٱلْغَرُورُ
Maksudnya: “”..Akan tetapi kamu telah membinasakan diri kamu (dengan perbuatan munafik) dan kamu telah menunggu-nunggu (kebinasaan umat Islam), dan kamu pula ragu-ragu (terhadap perkara-perkara ugama) serta kamu diperdayakan oleh angan-angan kosong (untuk mencapai maksud kamu), sehinggalah datangnya (maut) yang ditetapkan oleh Allah (kepada kamu). Dan (selain itu), kamu pula diperdayakan oleh bisikan Syaitan dengan (pengampunan) Allah (semata-mata dan melupakan azabNya).”
(Surah Al Hadid 57:14)
16. Manusia Itu Suka Melampaui Batas
كَلَّآ إِنَّ ٱلْإِنسَـٰنَ لَيَطْغَىٰٓ(٦)
Maksudnya: “Ingatlah! Sesungguhnya jenis manusia tetap melampaui batas (yang sepatutnya atau yang sewajibnya),”
(Surah Al-Alaq 96:6)
Demikianlah beberapa sifat manusia yang disebutkan dalam al-Quran yang sungguh mengerikan bagi mereka yang tidak sabar menjalani ujian Allah, semua manusia berada dalam kerugian kecuali empat jenis manusia sebagaimana firman Allah yang bermaksud :
وَٱلْعَصْرِ(١) إِنَّ ٱلْإِنسَـٰنَ لَفِى خُسْرٍ(٢) إِلَّا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ وَعَمِلُوا۟ ٱلصَّـٰلِحَـٰتِ وَتَوَاصَوْا۟ بِٱلْحَقِّ وَتَوَاصَوْا۟ بِٱلصَّبْرِ(٣)
Maksudnya: “Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh, nasihat- menasihati supaya mentaati kebenaran, dan nasihat-menasihati supaya menetapi kesabaran.”
(Surah al-’Ash 103:1-3)
Dengan banyaknya ujian maka Allah memberikan kita nikmat iman dan Islam untuk mengatasi semua ujian itu dengan sabar, sungguh nikmat iman dan islam ini bukanlah sesuatu yang kita dapat dengan mudah dan percuma terkecuali dengan usaha yang gigih dan banyak berdoa dan bersabar menghadapinya.
Leave a comment